BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) mencatat ada 2.204 kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak awal 2019. Selain terjadi pelonjakan kasus, sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Dinkes Jabar Widyawati mengatakan, kasus DBD di awal 2019 terjadi merata di 27 kota dan kabupaten. DBD paling banyak terjadi di Kota Depok, yakni 319 kasus. Selanjutnya Kabupaten Bandung 236 kasus, Kota Cimahi 200, Kabupaten Bogor 198, Kota Sumedang 193, dan Kota Bandung 132.
Pengidap DBD yang tidak berhasil diselamatkan atau meninggal dunia pun merata di sejumlah daerah. Di Kota Bogor dan Kabupaten Bandung tiga orang, Kota Depok , Bekasi, dan Kabupaten Cianjur dua orang, serta Kota Sukabumi dan Kabupaten Bogor satu orang.
Widyawati mengaku terjadi peningkatan kasus dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Untuk itu, Dinkes Jabar akan lebih intensif memantau sekaligus mengantisipasi lonjakan kasus DBD.
Meski sadar terjadi peningkatan kasus, Widyawati menekankan belum ada keputusan penetapan status kejadian luar biasa (KLB). Menurutnya, ada sejumlah indikator yang harus terpenuhi sebelum status tersbeut ditetapkan.