SUKABUMI - Kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan beberapa maskapai penerbangan berpotensi mempengaruhi pendatapan daerah dari sektor pariwisata. Alhasil, wisatawan akan berpikir ulang untuk mendatangi sebuah objek wisata.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, adanya kebijakan bagasi berbayar membuat pengunjung ke Kabupaten Sukabumi mempertimbangkan isi kantong untuk membeli oleh-oleh atau cinderamata khas daerah. Jika membeli dalam jumlah banyak, kata dia, tentu akan terkena biaya bagasi.
Alasan tersebut yang membuat Pemerintah Kabupaten Sukabumi khawatir. Jika kebijakan bagasi berbayar tidak dikaji ulang, maka imbasnya cukup besar pada pelaku UKM yang mengandalkan dari sektor wisata.
Untuk jumlah kedatangan wisatawan tidak terlalu berpengaruh, tetapi kebijakan bagasi berbayar ini mempengaruhi pendapatan warga yang mengandalkan dari pariwisata seperti pelaku usaha kecil menengah (UKM), kata Marwan di Sukabumi, Senin (11/2).
Terlebih, kata dia, Kabupaten Sukabumi saat ini tengah gencar mempromosikan sektor pariwisata setelah Geopark Ciletuh Palabuhanratu ditetapkan menjadi geopark dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).