Potensi stunting pada anak karena kekurangan gizi menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) di masa pandemi. Karena itu, Pemprov Jabar menggandeng Danone untuk melakukan sejumlah upaya pencegahan stunting.
Penanganan stunting harus terus berjalan meski dalam situasi pandemi. Terlebih asupan gizi pada anak terganggu saat pandemi seperti ini, ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Nina Susana Dewi dalam webinar Aksi Bersama Dalam Upaya Pencegahan Stunting untuk Mencapai Target 14 Persen pada 2024, Selasa (6/7).
Melansir dari jabarprov.go.id, salah satu program yang digencarkan Pemprov Jabar bersama Danone untuk mencegah stunting di Jabar yakni Posyandu Keliling.
Posyandu Keliling digencarkan karena banyak layanan Posyandu rutin yang tutup akibat pandemi, jelas Ketua TP-PKK Provinsi Jabar, Atalia Praratya dalam webinar yang sama.
Menurut Atalia, tingginya permasalahan gizi dan angka stunting masih menjadi permasalahan di bidang kesehatan. Karena itu Posyandu Keliling hadir sebagai salah satu solusi. Adapun kegiatannya meliputi pemberdayaan kapasitas tenaga kesehatan dan kader posyandu, pendataan, monitoring, skrining gizi, intervensi gizi, hingga evaluasi.
Kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan Danone ini sudah berlangsung sejak 2019. Program-program yang ada juga telah dilaksanakan di 14 kabupaten/kota prioritas di Jabar. Program ini diharapkan dapat mempercepat target Jabar Zero Stunting 2023.