CIANJUR - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) berpeluang menjadi daerah penghasil kopi nasional. Terlebih Cianjur memiliki lahan Perhutani yang luas sehingga dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan hal tersebut.
Pegiat lingkungan untuk percepatan Program Perhutanan Sosial Tosca Santoso menilai, lahan Perhutani di Cianjur seluas 70.000 hektare (ha) dapat dimanfaatkan warga melalui pengelolaaan hutan sosial yang 20.000 ha terletak di sejumlah kecamatan. Hal tersebut sejalan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Zaman Belanda, dulu sepertiga ekspor kopi dunia dipasok dari Cianjur. Kalau memang sekarang mau dikembalikan kebangkitan kopi Cianjur harus memiliki lahan yang luas. Lahannya bisa kerja sama dengan Perhutani, kata Tosca Santoso di Cianjur, Jumat (22/2).
Warga dapat mengurus sertifikat pengelolaan yang akan diberikan selama 35 tahun. Nantinya lahan tersebut dapat ditanami tanaman tanpa musim seperti kopi, coklat dan manggis atau tanaman lain. Setiap tahun, hutan yang ditanami akan menghasilkan 20.000 ton kopi dengan nilai Rp2 triliun per tahun. Alhasil, dapat menambah Produk Domestik Bruto (PDB) daerah.
Sehingga tidak akan sulit untuk mengembalikan kejayaan kopi Cianjur karena lahan yang tersedia cukup banyak, tinggal keseriusan masyarakat dan pemerintah daerah mewujudkan kembali kejayaan tersebut, ujarnya.