Kota Bandung, Jurnal Jabar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung berkomitmen membentuk 80 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Remaja di Kota Bandung sepanjang 2022 guna mengatasi masalah kesehatan pada usia remaja. Pelaksanaanya akan bekerja sama dengan Karang Taruna di setiap kelurahan.

Tujuan umum Posyandu Remaja adalah untuk mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi remaja. Intervensi masalah kesehatan usia sekolah dan remaja berpengaruh pada perilaku, lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan, ujar Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Bandung, Dewi Primasari, saat menghadiri Inisiasi Pembentukan Posyandu Remaja Kota Bandung di Hotel Horison, Senin (11/4).

Dewi menyebut, Posyandu Remaja juga diharapkan dapat mendorong kebiasaan-kebiasaan baik pada remaja agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang merugikan kesehatan di masa depan, seperti merokok, seks bebas, jarang sikat gigi, minim aktivitas fisik dan sebagainya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, penyelenggaraan Posyandu Remaja memiliki tantangan tersendiri soal cara mengajak partisipasi aktif remaja untuk datang.

Jika Posyandu Balita, orang tua akan datang membawa balitanya karena memiliki kepentingan ingin mengetahui perkembangan anaknya. Namun, remaja tidak bisa diajak ke Posyandu ketika jam operasional Puskesmas karena terkendala jadwal sekolah mereka, tutur Anhar.