CIANJUR - Kantor Satpol PP dan Damkar Cianjur, Jawa Barat, mencatat minimnya fasilitas hidran di wilayah perkotaan terutama di lokasi padat bangunan dan perkampungan warga, sehingga menyulitkan petugas saat melakukan penanganan kebakaran.
Bahkan petugas pemadam kebakaran harus mengambil air dari sungai yang berjarak cukup jauh, untuk memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaran, seperti yang terjadi di Kelurahan Muka beberapa waktu lalu, meskipun terdapat titik hidran.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satuan Pol PP dan Damkar Cianjur, Eman Sulaeman di Cianjur Kamis (27/6), mengatakan pihaknya tidak memiliki data pasti terkait jumlah hidran di wilayah perkotaan Cianjur.
Sampai saat ini kewenanganannya bukan di pemadam kebakaran, sehingga berapa jumlah pastinya, kami tidak tahu dan tidak memiliki datanya. Perkiraan dari anggota kurang dari 10 unit, kata Eman.
Ia menjelaskan, selama ini petugas pemadam kebakaran belum pernah menggunakan sumber air dari hidran untuk penanganan kebakaran, karena tidak memiliki kunci untuk membuka bagian penutup hidran.