Bandung, Jurnal Jabar - Kementerian Sosial (Kemensos) merespons kasus perkosaan puluhan perempuan santriwati Pesantren Tahfidz Madani, Kota Bandung. Mensos, Tri Rismaharini, mengatakan pihaknya telah datang menemui para korban untuk melakukan pemantauan pada Minggu (12/12/2021).
Dari pengamatan tim yang datang menemui, mereka terlihat masih sangat trauma sehingga dalam kunjungan itu lebih diarahkan memberikan ketenangan dan motivasi kepada anak serta mengetahui harapan mereka, kata Risma di Bandung, Senin (13/12/2021), dilansir dari Kemensos.go.id.
Untuk itu, pihak Kemensos pun menyiapkan pendamping yang akan memberikan trauma healing. Lalu, pekerja sosial juga mendampingi korban dalam proses penegakan hukum oleh kepolisian.
Risma menambahkan, dalam kunjungan tersebut, semua anak menyampaikan ingin menempuh pendidikan persamaan. Mereka merasa minder dan kesulitan melanjutkan pendidikan di sekolah formal akibat tidak memiliki catatan pendidikan.
Dalam pertemuan dengan tim, anak-anak ini rata-rata ingin melanjutkan sekolah. Tapi masalahnya, mereka tidak memiliki ijazah, tambah Risma.