BANDUNG - Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat menyatakan, nilai mata pelajaran matematika lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Jawa Barat cukup rendah, dibandingkan dengan lulusan SMK Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sehingga hal itu membuat angka pengangguran lulusan SMK di provinsi ini tinggi.
Di Jabar itu pelaku industri untuk mencari lulusan SMK dengan nilai (matematika) di atas 3,5 sangat sulit. Di Jateng atau Jatim rata-rata nilainya 6 sampai 7, kata Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya ketika dihubungi di Bandung, Kamis (18/7).
Dia mengatakan, akhir-akhir ini SMK menjadi prioritas dibandingkan SMA negeri dan swasta di Jawa Barat dengan harapan bisa langsung bekerja seusai lulus sekolah.
Namun, khusus Jabar ada permasalahan ternyata siswa SMK lebih banyak dibandingkan SMA, dan secara statistik ketika tidak terserap di dunia kerja maka kontribusinya besar dalam pengangguran, kata Abdul.
Politisi dari Fraksi PKS DPRD Jawa Barat ini mengatakan, fakta tentang rendahnya nilai matematika SMK di Jabar didapatkan pihaknya setelah menelusuri fenomena tersebut, ke sejumlah perusahaan di Jawa Barat.