BANDUNG - Kelompok Keahlian Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan perangkat untuk mendeteksi penyakit jantung atau kardiovaskuler.
Alat yang diberi nama NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer tersebut dilaunching oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Kadarsah Suryadi, di Gedung Center for Research and Community Service (CRCS) ITB Jalan Ganesha Kota Bandung, pada Kamis (12/12), yang disaksikan oleh Menteri Ristek/BRIN Prof Bambang P Brodjonegoro.
NIVA yang merupakan perangkat non-invasif, menggunakan sensor PPG (photoplethysmograph) dan sensor tekanan darah ini, akan menganalisis pembuluh darah yang ada di dalam tubuh manusia.
Prof. Tati Latifah Erawati Rajab Mengko, selaku ketua tim pembuat NIVA menjelaskan, penelitian mengenai alat tersebut telah dimulai sejak 2013 lalu, dengan menggunakan dana Penelitian Unggulan Strategis Nasional dari DIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama tiga tahun.
Saat itu muncul satu ide yang dipacu oleh permintaan dari dokter bahwa apakah kami bisa membuat sebuah peralatan yang dapat mendeteksi lebih awal akan gejala terjadinya sumbatan di dalam pembuluh darah, kata Prof. Tati.