Kabupaten Pangandaran, Jurnal Jabar Kabupaten Pangandaran tengah mengoptimalkan proses menuju Kabupaten Layak Anak (KLA). Setelah hampir 10 tahun, kini Pangandaran sudah mencapai tingkat madya dan menjalani verifikasi lapangan.
Kita ini hampir 10 tahun, baru sekarang kita verifikasi administrasinya sudah di tingkat madya untuk KLA. Jadi dulu selama sembilan tahun belum pernah, pratama saja tidak pernah. Sekarang Alhamdulillah, bisa langsung ke madya dan menjalani verifikasi lapangan, terang Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, dilansir dari humas.pangandarankab.go.id.
Jeje menuturkan sejumlah aspek penilaian yang telah memenuhi indikator tingkat madya. Pertama dari aspek pendidikan, Kabupaten Pangandaran sudah memenuhi hak anak untuk memperoleh pendidikan melalui kebijakan Pangandaran Hebat. Selain itu, ada kebijakan Ajengan Masuk Sekolah (AMS) untuk pendidikan karakter dan kesenian.
Terkait dengan wajib belajar sembilan tahun misalnya, dulu kita tidak berpikir untuk KLA. Namun, bagimana agar generasi muda ini mendapat pembinaan dan perlakuan istimewa sebagai generasi penerus bangsa. Sekolahnya harus diperhatikan, maka ada program Pangandaran Hebat, yakni sekolah gratis 12 tahun sampai lulus SMA. Yang kedua, ada AMS sebagai pendidikan karakter dan mencintai kesenian. Ternyata setelah kita tahu sekarang bahwa yang kita lakukan adalah bagian dari KLA, tandas Jeje, dalam keterangannya, Senin (27/6).
Selain itu, aspek lain yang berkaitan dengan kesehatan, Pangandaran sudah mengupayakan penanganan stunting melalui pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), alarm kehamilan dan pemantauan 1.000 hari kehidupan anak.