Nasional Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memfasilitasi pelatihan peningkatan kemampuan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai modal mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Kepala BP2MI, Benny Rhamdani berharap terbukanya lapangan kerja di 56 negara membuka peluang penempatan bagi warga Indonesia.
Negara akan memfasilitasi bahkan modal bekerja pun disiapkan oleh negara. Jadi tidak boleh lagi untuk mewujudkan mimpi, mereka harus terkendala karena tidak memiliki uang untuk modal bekerja dan terpaksa mereka meminjam ke rentenir, menjual harta benda milik keluarga. Tidak boleh lagi itu menjadi kendala, kata Benny Rhamdani setelah menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan yayasan dan institusi pendidikan, Kamis (16/9).
Benny modal pelatihan tersebut berupa peningkatan keterampilan bahasa, dan kualifikasi kompetensi teknis. Ia menambahkan peningkatan keterampilan akan dilakukan dengan menggandeng sejumlah lembaga keterampilan.
BP2MI tidak bisa bekerja sendiri, jadi diperlukan kolaborasi dan sinergi dalam hal penempatan PMI yang terampil profesional, dengan menyediakan peningkatan keterampilan bahasa, dan kualifikasi kompetensi. Dengan kerja sama ini, kami ini meyakinkan untuk menangkap peluang kerja yang ada, terangnya.
Saat ini BP2MI telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan enam yayasan untuk meningkatkan keterampilan calon PIM. Lembaga pelatihan tersebut yaitu, Yayasan LPPI Bandung, Yayasan Perguruan Teknik Nasional, Yayasan Ganesha Guru Nusantara, Yayasan Widya Dharma Santi, Yayasan Runata, dan Yayasan Amal Salam Pancasila. Sedangkan lima institusi pendidikan menandatangani PKS, yaitu ITB STIKOM Bali, Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, Politeknik Nasional Denpasar, Politeknik Ganesha, dan STIE BIITM.