Kabupaten Garut, Jurnal Jabar Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Jawa Barat menyelenggarakan Gelar Pangan Murah (GPM) sebagai upaya pengendalian inflasi. Pelaksanaan GPM yang juga digelar serempak di Jawa Barat ini diharap dapat meringankan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok.
Tapi bagaimana pun juga ini adalah kehendak daripada pemerintah untuk bisa menurunkan cost pengeluaran ibu-ibu setiap hari. Jadi nanti kalau harga telur 28 (ribu), di sini hanya 26 (ribu). Kalau sekarang ibu-ibu supaya kuat belilah yang namanya bawang putih, bawang putih itu menyehatkan, kalau ibu-ibu perlu membuat sop, ada kentang murah di tempat (ini), ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan saat membuka GPM di halaman Kantor Samsat Garut, Selasa (8/11).
Rudy Gunawan menambahkan, pihaknya berencana menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pangan murah hingga Desember 2022. Ia menekankan agar pangan murah juga menyasar daerah terpencil.
Karena kita ingin jadi masuknya, jadi kalau memang di Pamulihan jangan di kecamatan, karena orang di kecamatan hanya orang-orang di sekitar kecamatan saja. Cari tempat-tempat yang terpencil, yang ekonominya lemah, tambahnya.
Sementara itu, Kepala DKP Kabupaten Garut, Haeruman mengatakan komoditi di pasar murah dijual di bawah harga pasar dan diharapkan dapat membantu masyarakat. Pihaknya juga akan menggelar pangan murah di Kecamatan Singajaya dan Kecamatan Pamulihan. Selain itu, masyarakat yang hadir juga diberi edukasi olahan pangan lokal.