DEPOK - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) melibatkan peneliti untuk membuat kajian yang hasilnya dapat digunakan dalam merekayasa volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Kepala DLHK Kota Depok Ety Suryahati mengatakan, indeks risiko TPA Cipayung masih di ambang 450 pada 2018. Sementara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, menetapkan kategori tinggi berada di angka 600 ke atas.
Upaya mengelola sampah di TPA Cipayung tidak hanya mengandalkan sarana dan prasarana yang sudah ada, kata Ety di Depok, Selasa (26/2).
Sebenarnya kita masih aman di angka 450 tetapi jika tidak dikelola bisa menyentuh angka 600. Sebelum sampai ke situ coba dikelola. Kami wajib menggandeng peneliti karena sampah itu mengandung gas metan yang bisa membahayakan keselamatan jiwa, ungkapnya.
Ety menyebut, kajian dilakukan mulai tahun ini sebagai persiapan sebelum Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Nambo, Kabupaten Bogor beroperasi.