CIANJUR - Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Cianjur, Jawa Barat, terus meningkat didominasi pemudik yang pulang lebih awal. Mereka dari sejumlah wilayah yang masuk dalam zona merah, seperti Jabodetabek yang sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sehingga, Satgas COVID-19 Cianjur, mengintruksikan tim dan relawan di posko yang ada di tiap desa, untuk meningkatkan pengawasan terhadap ODP yang diwajibkan melakukan isolasi selama 14 hari. Serta mengimbau warga untuk bener-benar menerapkan social distancing, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya.
Terhitung hari ini, laporan yang kami dapatkan 28 ribu pemudik sudah sampai ke kampung halamannya di Cianjur karena memaksa mudik lebih awal akibat PSBB sudah dilakukan di kota tempat mereka merantau, kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman pada wartawan, Rabu (22/4).
Mereka yang memaksa untuk tetap pulang kampung, ungkapnya, akan mendapat pengawasan ketat dari tim di posko yang sudah terbentuk di sebagian besar desa hingga ke pelosok Cianjur, dibantu ketua RT dan warga sekitar agar dijalankan pemudik yang masuk ODP.
Hari ini berdasarkan laporan satgas, jumlah ODP di Cianjur, meningkat menjadi 610 orang yang didominasi perantau yang pulang lebih awal. Mereka juga diwaspadai sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) yang sulit dideteksi kesehatannya, sehingga dilakukan berbagai upaya antisipasi, katanya.