Pengakuan International Rice Research Institute (IRRI) yang diterima Pemerintah menjadi bukti bahwa pertanian Indonesia sudah memiliki strategi kuat menghadapi tantangan global, termasuk ancaman krisis pangan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Fadjri Djufri mengatakan, pihaknya memiliki unit kerja khusus yang menyiapkan strategi bagi Indonesia untuk menghadapi dinamika usaha pertanian. Itu dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan petani, para pemangku jabatan, dan pasar global di tengah ancaman krisis pangan dan tantangan perubahan iklim.
Jadi, alhamdulillah IRRI ini bukan hasil kerja sekarang saja. Itu kan hasil proyek sebelumnya. Akan ada perubahan iklim global, kami sudah antisipasi itu. Kalau antisipasi kami kurang, enggak mungkin seperti ini (dapat penghargaan IRRI), kata Fadjri belum lama ini.
Kunci utama strategi menghadapi tantangan dan ancaman di bidang usaha tani versi Fadjri adalah penerapan teknologi dalam budidaya komoditi pangan lokal, termasuk beras.
Hasil penelitian beberapa tahun terakhir ini, konversi lahan produktif kita hampir 100.000 hektare per tahun. Bayangin jumlah penduduk bertambah, lahan kita berkurang. Kata kuncinya, tanpa inovasi tknologi tidak mungkin seperti sekarang (swasembada beras), ujar Fadjri.