Bogor - Pada era digital ini banyak cara bisa dilakukan untuk pengendalian mutu transportasi darat. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi pembuatan aplikasi agar dapat mengetahui kendaraan mana yang laik jalan atau tidak.
Kurun waktu bulan April - awal Mei 2019 telah terjadi tiga kecelakaan bus wisata di jalur Puncak Kabupaten Bogor. Berangkat dari peristiwa kecelakaan yang bukan hanya terjadi di April 2019 tersebut, pengamat transportasi Djoko Setijowarno memberi usul pada pemerintah untuk membuat aplikasi bus wisata.
Dengan adanya aplikasi bus wisata yang berisi database semua bus wisata se-Indonesia. Konsumen dapat mengetahui kondisi jenis bus yang akan digunakan, ujarnya, Kamis.
Sehingga, menurutnya konsumen bisa memastikan bus dalam kondisi laik jalan setelah melihat database pada aplikasi yang terkoneksi dengan semua perusahaan operator bus di Indonesia. Menurut Djoko bus harus dalam kondisi sehat terlebih ketika digunakan untuk pariwisata.
Kejadian kemarin di tanjakan Selarong Puncak, bus tidak layak dipakai wisata, kata pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.
Ia mengatakan, usulan ini sudah sejak lama ia lontarkan pada pemerintah. Tapi, sampai sekarang belum juga dilaksanakan, dan menurutnya belum ada langkah konkret pemerintah meminimalisir kecelakaan bus yang diakibatkan kondisi tidak laik jalan.