BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah mengambil sejumlah langkah, untuk menangani dan menanggulangi kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinkes Jabar, Berli Hamdani, mengatakan pihaknya bersama Dinkes kabupaten/kota melakukan pemantauan jentik secara berkala. Salah satunya dengan mendorong gerakan satu rumah satu pemantau jentik (Jumantik).
Kemudian, persediaan abate di semua kabupaten/kota cukup untuk dibagikan ke masyarakat. Tapi, memang perlu koordinator di setiap RT untuk menyalurkan abate, kata Berli di Kota Bandung, Kamis (12/3).
Abate merupakan obat tabur yang difungsikan sebagai pembasmi telur dan jentik nyamuk, terutama nyamuk Aedes Aegypti, yang biasanya berada di genangan air terbuka.
Sejak Januari sampai awal Maret 2020, jumlah kasus kematian akibat DBD di Jabar mencapai 15.