Bandung Barat - Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Samuel Setiadi, menyatakan, tempat penginapan di wilayah Lembang memasuki fase sulit.
Salah satu penyebabnya, banyak hotel baru dan penyebaran tak merata. Pun begitu dengan menjarmurnya vila dengan harga miring, sehingga membuat tamu beralih pilihan.
Okupansi hotel di wilayah Lembang tiap tahun terus menurun. Bisa jadi, itu penyebab antara cost operasional dan pemasukan menjadi tidak seimbang. Alhasil, ada hotel yang kesulitan untuk membayar kewajiban pajak mereka, ujarnya, Sabtu (12/1).
Menurut pemilik Hotel Bumi Makmur Indah Lembang ini, tren negatif terjadi sejak 2011 dan puncaknya pada 2014. Bahkan, okupansi beberapa hotel sejak 2011-2018 menurun hingga 20 persen.
Diprediksi kondisi buntung tetap terjadi pada 2019, karena berkaitan dengan tahun politik. Apalagi, pertumbuhan hotel di Jabar, khususnya di Bandung Raya, kian tak terkendali.