BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka opsi rekayasa cuaca untuk menanggulangi dampak kekeringan, terutama di daerah-daerah lumbung pangan.
Ya tentunya harus dilihat efektivitas karena harganya juga tidak murah, tapi bukan tidak mungkin itu jadi solusi untuk daerah-daerah yang kondisi ekstrem, kata Emil, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Jumat (5/7).
Sebagai informasi, ratusan hektare lahan pertanian di Jawa Barat kini terancam puso alias gagal panen akibat kemarau berkepanjangan. Di Cirebon misalnya, para petani terpaksa menunda panen karena batang padi mereka cokelat kemerahan dan tanah persawahan retak tak beraturan.
Kondisi yang sama terjadi di kawasan Indramayu, Subang, dan banyak lagi daerah lumbung pertanian di Jawa Barat.
Terkait hal itu, Emil mengaku telah berkoordinasi dengan Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) agar memonitor penurunan debit air di sistem irigasi.
Tolong diatur debitnya tidak sederas musim penghujan. Jadi aliran tetap ada tetapi dengan jumlah volume yang dihemat dan dikurangi kepada yang benar-benar kering, kata dia.