SUKABUMI - Korban tewas longsor proyek pembangunan rel ganda, M Rifki telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pojokhanjuang, Desa Nangerang, Cicurug, Jumat (11/1). Sebelum hari nahas tersebut, bocah 10 tahun itu mendadak tidak ingin lepas dari ayahnya.
Rifki merupakan putra bungsu hasil buah cinta Heri Supriatna (41) dan Nurhayati (37). Semasa hidup, Rifki dikenal sebagai anak yang hiperaktif.
Seolah ingin memberi pesan salam perpisahan sebelum pergi selama-lamanya, Rifki mendadak manja kepada Supriatna. Umur 10 tahun Rifki sirna dan berbubah seperti bocah balita sehari sebelum ajal menjemput.
Sebelum kejadian (longsor) dia tidak ingin lepas dari saya. Ingin dimandiin dan tidur pun enggak mau jauh. Tidak seperti biasanya, kata Supriatna, kepada awak media usai pemakaman anaknya, Jumat (11/1).
Bak petir bergelegar di siang bolong, Supriatna terkejut saat mendapatkan kabar putranya tertimbun longsor bersama teman-temannya di proyek rel ganda. Dia pun tersadar, sikap manja Rifki di hari-hari terakhir hidupnya merupakan cara berpamitan untuk pergi selamanya.