BANDUNG - Tidak penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan atau Aher angkat bicara. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengklaim surat panggilan yang untuknya salah alamat.
Akibatnya, Aher pun enggan disebut mangkir karena absen dalam panggilan tersebut. Meski begitu, dia mengaku pernah menerima surat dari KPK, Selasa (18/12).
Surat tersebut tiba di rumah dinas Aher yang lama di Gedung Pakuan. Akan tetapi, Aher mengklaim surat yang diantarkan petugas Gedung Pakuan kepadanya bukan untuknya.
Aher menerangkan, surat yang ditujukan benar untuknya seperti yang tertera pada amplop. Namun, setelah dibuka dia mengetahui isi surat tidak sesuai dan kasusnya bukan soal suap perizinan proyek Meikarta.
Setelah saya buka ternyata antara tujuan surat yang ditujukan kepada saya dengan isi surat berbeda. Surat tersebut memanggil seseorang di Bandung dalam kasus lain. Bukan Meikarta, kata Aher kepada awak media, Kamis (20/12) malam.