Sukabumi, Jabar - Warga yang merupakan pengungsi korban bencana pergeseran tanah di Kampung Gunungbatu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai mengalami gejala stres selama sepekan menghuni pengungsian.
Hingga saat ini diagnosa atau keluhan yang dialami pengungsi di posko pengungsian merasa cemas dan stres ini dibuktikan dengan banyaknya warga terdampak bencana di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung ini yang tensi darahnya naik dan pusing-pusing, kata Sopandi Ketua Tim Medis Posko Kesehatan Bencana Pergeseran Tanah di Nyalindung di Sukabumi, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa korban bencana yang mengungsi ini merasa cemas dan stres karena harus beradaptasi di pengungsian dengan kondisi yang serba darurat, memikirkan rumah, dan masa depannya.
Namun, menurut Sopandi, tingkat stres yang dialami para pengungsi ini masih ringan karena tetap bisa beraktivitas, meskipun ada kesedihan yang mendalam di benak mereka karena harus kehilangan rumah.
Selain stres, pengungsi juga banyak yang mengeluhkan gatal-gatal, batuk dan hypertensi. Penyebabnya adalah kondisi pengungsian yang berdebu dan serba darurat.