SUKABUMI - Warga Kota Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) secara tegas menolak keberadaan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Mereka menilai LGBT dapat merusak generasi dan mental anak bangsa.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, jika LGBT mengatasnamakan hak asasi manusia (HAM) maka sesungguhnya tidak ada artinya dibandingkan dengan kekuatan aturan Allah SWT. Untuk itu, para LGBT harus dibina dan dididik agar kembali kepada kodratnya dan tidak lagi melakukan hubungan seksual menyimpang.
Yang kami tolak itu bukan orangnya tetapi penyakitnya sehingga Kota Sukabumi harus bersih dari LGBT dan dicegah secara bersama-sama. Pasalnya, seluruh agama melarang perilaku LGBT, kata Fahmi di Sukabumi, Rabu (24/10).
Maka dari itu, pihaknya bekerjasama dengan DPRD, RSUD R Syamsudin, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Sukabumi membuka konsultasi dan terapi bagi para LGBT. Mengingat, perilaku LGBT rawan terserang penyakit kelamin berbahaya seperti HIV. Data menyebutkan, penyebaran HIV di Kota Sukabumi kebanyakan berasal dari komunitas LGBT.
Sementara, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Sukabumi Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Danny Ramdhani mengatakan, perlu adanya tempat khusus untuk konsultasi dan terapi para penderita LGBT agar kembali normal. Pencegahan sejak dini harus dilakukan sebab penyakit ini bisa menular kepada siapapun apalagi remaja, kata Danny.