Kota Cirebon, Jurnal Jabar Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan Kota Cirebon memiliki prevalensi stunting sebesar 30,6%, lebih tinggi dari prevalensi nasional sebesar 24,4%. Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, mendorong unsur pentahelix bersinergi mempercepat penurunan angka stunting.
Percepatan penurunan stunting merupakan kerja kolaborasi unsur pentahelix, yaitu akademisi, swasta, masyarakat, pemerintah dan media. Sudah menjadi kewajaran dan keharusan agar semua pihak berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Kota Cirebon, kata Eti, saat menghadiri Diseminasi Audit Kasus Stunting di Kota Cirebon, Senin (24/10).
Diseminasi audit kasus stunting adalah perumusan hasil kajian tim pakar dan tim teknis dalam bentuk rencana tindak lanjut yang diwujudkan dalam kerja sama. Eti berharap, seluruh elemen di Kota Cirebon mengawal realisasi rencana penurunan jumlah kasus stunting agar sesuai target.
Tim audit kasus stunting akan melakukan evaluasi pelaksanaan dan akan melaporkannya kepada Tim Percepatan Pencegahan Stunting atau TPPS Kota Cirebon, tuturnya.
Atas berbagai proses audit kasus stunting yang telah dilaksanakan, Eti menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tim pakar dan tim teknis yang terlibat.