JAKARTA - Mungkin banyak orang bertanya-tanya, mengapa seorang perokok sering mengatakan sulit berhenti merokok. Pasalnya, tampak mudah saja untuk berhenti merokok, mengingat lebih banyak efek negatif daripada positifnya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K) di Jakarta, Selasa (28/5), mengatakanbahwa rokok memiliki adiksi dan merangsang hormon dopamin yang menimbulkan rasa nyaman bagi perokok.
Oleh sebab itu, menurut dr. Agus, alasan seorang perokok sulit berhenti merokok karena perokok tersebut kehilangan rasa nyaman yang ditimbulkan dari nikotin.
Ia menambahkan, nikotin yang dihisap menghasilkan neurotransmitter berupa berbagai zat kimia yang berdampak pada tubuh seseorang.
Senyawa kimia yang dihasilkan dari nikotin memiliki efek yang beragam, di antaranya mengurangi stres, menekan nafsu makan, atau tubuh tampak lebih fit. Dampak secara perasaan itu muncul karena neurotransmitter, ungkap dr. Agus.