JAKARTA - Garin Nugroho akan mempersembahkan sebuah seni tari bertajuk Planet - Sebuah Lament, yang berlatar belakang doa pada alam dan jalan keselamatan hidup untuk mencintai alam.
Pertunjukan ini mengisahkan ratapan alam karena keserakahan manusia yang menghancurkan alam, era ketika di mana bumi dipenuhi benda-benda perusak lingkungan dan menjadi monster yang tidak pernah mati, ungkap Garin di Jakarta, Senin (16/12).
Pertunjukan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, Arts Centre Melbourne dan Asia TOPA ini, lebih mengedepankan tentang lament (ratapan) sebuah nyanyian untuk mencari planet, yang dituntut untuk mencari pangan dan energi baru.
Kisah dimulai setelah adanya bencana tsunami, hilangnya peradaban yang menyisakan seorang manusia yang mencari harapan baru. Pada akhirnya, diceritakan lahirnya sebuah planet baru melalui proses jalan yang panjang penebusan seusai tsunami. Sebuah penebusan untuk mendapatkan kembali keseimbangan alam.
Sebagai konsep visual, pertunjukan ini akan berkolaborasi dengan perupa dari Yogjakarta, Samuel Indratma dan dinarasikan lewat paduan suara serta nyanyian ratapan yang menjadi kekuatan utama sebagai narasi maupun ekspresi, kata Garin.