JAKARTA - Kegiatan Reuni Mujahid 212 merupakan cerminan semangat persatuan umat Islam di Indonesia. Oleh karena itu, tidak tepat jika acara tersebut dicap berbau politik dan dibiayai oleh pihak-pihak tertentu.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Faros, Jawa Timur (Jatim) KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan menilai, semua akan dimaknai politis jika dilihat dari sudut pandang politik. Kalau kita lihat dari kacamata dakwah dan persatuan, ya ini persatuan, kata Gus Irfan dalam keterangan tertuli, Senin (3/12).
Dia pun lantas menyinggung acara peresmian pasar dan jalan tol yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, acara peresmian tersbeut juga dapat disebut politis jika melihatnya dari sudut politik.
Sama saja dengan presiden meresmikan pasar misalnya. Itu kita lihat peresmian pasarnya atau politiknya. Semuanya tergantung kita melihatnya dari kaca mata yang mana, ungkapnya.
Salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu turut ambil bagian dalam Reuni Mujahid 212. Dia sengaja berangkat dari Surabaya menuju Jakarta, Sabtu (1/12) malam menggunakan pesawat terakhir pada hari itu.