Nasional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memperkuat pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) untuk mengidentifikasi varian baru yang kemungkinan beredar di Indonesia. Langkah ini sebagai upaya antisipasi Varian R.1 yang ditemukan di Kentucky, Amerika Serikat pada Maret lalu.
Memperkuat pintu masuk negara, karena potensi varian masuk selalu ada ya, yang penting protokol kesehatan tetap dipatuhi seperti karantina 8-14 hari, dan harus tes RT PCR dua kali, baru bisa meneruskan perjalanan, ujar Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
WGS adalah teknik pengurutan sekuens DNA menjadi suatu gambaran genom utuh (whole genome sequence) menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).
Nadia mengatakan varian R.1 masuk dalam kategori Alerts for Further Monitoring alias varian yang tengah dipantau perkembangannya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 7 April 2021.
Pemerintah berupaya, lanjut Nadia, mengincar beberapa sampel masyarakat yang memiliki hasil Cycle Threshold (CT) dibawah angka 30 dari PCR Swabnya. Selain itu, pemerintah juga mengincar sampel milik masyarakat yang masih terpapar covid-19 meski sudah lengkap mendapatkan vaksin.