JAKARTA - Mitigasi bencana harus dibumikan di Indonesia untuk meminimalkan dampak musibah alam yang terjadi. Dibandingkan Jepang, mitigasi bencana di Tanah Air masih jauh tertinggal.
Mantan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Mardya (Purn) Daryatmo menerangkan, pemahaman mitigasi di Indonesia masih sangat minim dan tidak ada pembaruan yang signifikan. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda dibandingkan penanganan risiko bencana yang berlaku di Jepang.
Mari kita bumikan mitigasi agar Indonesia mampu menangani bencana dengan baik sehingga meminimalkan korban jiwa yang muncul, kata Daryatmo dalam dikusi bertajuk Mitigasi Bencana Masih Menjadi PR di Jakarta, Kamis (3/1).
Menurutnya, pemahaman masyarakat masih sangat minim terkait meminimalisir dampak bencana. Maka, kata dia, para pemangku kepentingan terkait bencana harus segera membenahinya.
Pemahaman masyarakat menurut saya nol dan sama sekali tidak mengetahui (mitigasi bencana). Siapa yang bertanggung jawab, tentunya para pemangku pentingan terkait, ungkapnya.