JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dinilai lebih agresif dibanding Prabowo Subianto dalam debat kandidat tahap pertama. Sebaliknya, calon penantang tidak memanfaatkan panggung untuk menyerang kebijakan pemerintah.
Analis politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, dalam aspek penguasaan masalah kedua kandidat belum mampu menunjukkan kapasitas atau performa terbaiknya. Pasalnya, kedua capres di beberapa segmen terkesan tidak menjawab inti persoalan atau di luar konteks.
Komunikasi dalam debat putaran pertama cukup mengejutkan karena petahana lebih cenderung agresif dan emosional ketimbang penantang yang lebih santai, kata Pangi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (18/1).
Jadi, petahana lebih agresif. Sementara sang penantang seperti tidak punya beban dan enjoy, ujarnya.
Sementara, kedua kandidat belum menawarkan program kerja yang nyata dalam debat tersebut. Secara umum Pangi menilai debat capres pertama soal penegakan hukum, HAM, korupsi, dan terorisme idealnya menjadi panggung milik Prabowo. Namun, Prabowo tidak berhasil mengambil dan menguasai panggung debat perdana.