JAKARTA Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menyebut pembebasan tanpa syarat yang diberikan pemerintah kepada Ustaz Abu Bakar Baasyir sangat kental dengan nuansa politiknya. Apalagi, jika dilihat dari sisi hukum, pengacara Baasyir menyebut sang ustaz memang sudah saatnya untuk diberikan pembebasan sejak Desember 2018.
Artinya, secara hukum itu juga sesuatu yang biasa dan saya melihat dari sisi kemanusiaan itu menurut saya juga sesuatu yang layak, kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (21/1).
Dia menilai mencuatnya isu pembebasan Baasyir belakangan ini sebagai manuver politik semata. Apalagi, pemerintah semakin memberikan perhatian khusus setelah mengetahui bahwa yang membebaskan Baasyir itu adalah pengacara pasangan caprescawapres Jokowi dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra.
Jadi ini manuver politik untuk mendapatkan simpati. Mungkin inginnya dapatkan simpati dari umat Islam gitu. Tapi sangat terlalu kental nuansa politiknya, ujar Fadli.
Wakil ketua DPR itu melihat masih banyak tokoh umat Islam atau ulama yang justru dikriminilasasi. Sebagai contoh, Fadli menyebut nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab. Selain itu, kata dia, ada juga beberapa tokoh muslim lain yang kritis juga diperlakukan secara diskriminatif oleh penguasa.