JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam penelitiannya menyebutkan mayoritas publik khawatir dengan maraknya berita bohong atau hoaks yang beredar di media sosial.
Peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman dalam keterangan pers mengatakan, responden yang menyatakan tidak khawatir dengan berita hoaks jumlahnya dibawah 10 persen. Lebih tepatnya hanya 8,7 persen.
Dari survei kami sebesar 75 persen publik menyatakan kekhawatiran mereka karena semakin maraknya berita hoaks yang beredar di media sosial, kata Ikrama di Jakarta, Selasa (23/10).
Sebanyak responden yang khawatir menyatakan ingin hoaks di media sosial dibersihkan atau ditertibkan. Mereka yang setuju media sosial harus dibersihkan dari hoaks merata di semua segmen pemilih, ujarnya.
Ikram menjelaskan kategori responden yang digunakan mencakup tingkat pendidikan tinggi maupun rendah, masyarakat kecil maupun ekonomi mapan, merata di pendukung partai politik, pendukung capres hingga para pengguna media sosial.