Nasional Indonesia menyalurkan bantuan berupa masker KN95, sarung tangan medis, dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Myanmar. Bantuan ini disalurkan melalui ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).
Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar adalah langkah awal tidak hanya untuk menghadapi situasi kemanusiaan, namun juga untuk mencapai resolusi politik di Myanmar, ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam Pledging Conference to Support ASEANs Humanitarian Assistance to Myanmar, Sabtu (18/9) dilansir dari kemlu.go.id.
Bantuan kemanusiaan Fase 1 dengan tema Live Saving akan didistribusikan mulai bulan September 2021, dan mencakup bantuan untuk menanggulangi pandemi COVID-19. Fase 2, Live Sustaining, akan dimulai di tahun 2022 dan akan terdiri dari bantuan kemanusiaan yang lebih beragam.
Bantuan sebesar USD 200.000 ini adalah tindak lanjut dari kesepakatan Five-Point Consensus pada ASEAN Leaders Meeting yang diselenggarakan pada 24 April 2021 lalu.
Retno menjelaskan bantuan kemanusiaan ini merupakan salah satu komponen penting untuk mengatasi tiga krisis sekaligus yang sedang terjadi di Myanmar, yaitu politik, ekonomi, dan kemanusiaan. Krisis tersebut kini diperparah dengan situasi pandemi Covid-19.