BOGOR - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahmi Fachruddin, menilai Pemerintah Kota Bogor kekurangan tenaga guru sekolah berstatus aparat sipil negara (ASN) sekitar 1.000 guru, di seluruh sekolah di wilayah Kota Bogor.
Apalagi, setiap tahun ada sekitar 100 guru berstatus PNS/ASN yang pensiun, sehingga terjadi ketimpangan rasio antara guru ASN dan siswa di Kota Bogor, kata Fahmi Fachruddin, di Kota Bogor, Rabu (4/12).
Menurut Fahmi, untuk mengatasi kekurangan rasio guru dan siswa, DisdikKota Bogor, menerima guru honorer sekitar 1.500 guru, dengan besaran honor yang masih di bawah standar upah minimum kota (UMK).
Kekurangan guru ASN paling banyak pada guru SD, terutama guru mata pelajaran, seperti guru olahraga, kesenian, dan agama, ia memerinci.
Menurutnya, kekurangan satu guru saja bisa memberikan dampak banyak, karena guru honorer itu guru mata pelajaran bukan guru kelas.