KemenESDM Bangun PLTS untuk Pos Jaga TNI di Perbatasan Negara

"Salah satu implementasi dari MoU dan perjanjian kerja sama antara Kementerian ESDM dengan TNI," ujar Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syahrial.
Kamis, 25 Nov 2021 10:30 WIB Author - Nadya Angelica

Nasional, Jurnal Jabar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat di pos jaga TNI wilayah perbatasan negara. Sebanyak 23 pos jaga tersebut tersebar di 4 provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua ditargetkan selesai pada Desember 2021.

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur di lingkungan TNI adalah salah satu implementasi dari MoU dan perjanjian kerja sama antara Kementerian ESDM dengan TNI yang telah berjalan sejak tahun 2018 sampai saat ini, ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial dari keterangan resminya.

Dari jumlah ini, 13 unit di antaranya telah dilaporkan selesai terbangun dan telah dimanfaatkan oleh personil TNI yang bertugas dan sisanya ditargetkan pada minggu ke-2 Desember 2021 seluruh PLTS akan selesai terbangun.

Ego menjelaskan sejak tahun 2018 dan 2019, Kementerian ESDM telah membangun pembangkit listrik tenaga surya dengan total nilai infrastruktur sebesar Rp47,09 miliar di lingkungan TNI. Berdasarkan perjanjian kerja sama ini, terdapat beberapa kegiatan seperti pembangunan PLTS Terpusat pada Pos Jaga TNI AL, pengadaan LTSHE untuk menunjang tugas Marinir di wilayah yang belum tersedia listrik, pembangunan PLTS Rooftop di Mabes TNI sebagai percontohan, maupun pembangunan PLTS Terpusat di wilayah perbatasan negara yang belum tersambung dengan listrik dari PLN.

Sementara, Asisten Logistik Panglima TNI Marsda TNI Sujatmiko mengatakan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya mengurangi beban tagihan listrik dan pos-pos jaga yang terisolir dapat memperoleh penerangan, sehingga prajurit yang sedang bertugas tidak mengalami kesulitan listrik.

Baca juga :