CIREBON - Gamelan berusia 600 tahun peninggalan Sunan Gunungjati Cirebon, Jawa Barat, ditabuh setelah pelaksanaan salat Idul Fitri 1440 Hijriyah, dan ini merupakan tradisi turun temurun yang terus dilestarikan.
Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat di Cirebon, Rabu (5/6), mengatakan gamelan sekaten yang ditabuh ini merupakan peninggalan Sunan Gunungjati dan salah satu metode penyebaran Islam di tanah Jawa.
Setiap setelah salat ied di Keraton Kasepuhan selalu ditabuh gamelan sekaten yang merupakan peninggalan Sunan Gunungjati, kata Sultan.
Gamelan sekaten merupakan kepanjangan dari syahadatain yaitu dua kalimat syahadat yang merupakan rukun Islam.
Dahulu kata Sultan, gamelan ini ditabuh oleh Sunan Gunungjati dan setiap orang yang akan menyaksikan hiburan tersebut membayarnya tidak dengan uang atau harta, tetapi cukup menggunakan syahadatain.