JAKARTA - Mantan Komandan Tim Mawar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Purnawirawan Chairawan Nusyirwan mengaku keberatan dengan penyebutan Tim Mawar oleh Majalah Tempo, padahal pelaku yang diduga terlibat kericuhan 22 Mei hanya perorangan.
Tim Mawar kan sudah bubar. Itu kan menyudutkan berarti. Tahun 1999 sudah bubar. Kalau pun ada, itu kan personel, anggota. Tidak mungkin satu orang dibilang tim, atau dua orang disebut tim. Tim itu banyak, ujar Chairawan di Gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Rabu (12/6), sebelum melaporkan Majalah Tempo.
Menurut Chairawan, apabila hanya satu atau dua orang mantan personel Tim Mawar semestinya tidak disebut sebagai Tim Mawar, karena akan bahasa menimbulkan dugaan yang berbeda.
Terkait laporan hari ini yang sedianya direncanakan dilakukan pada Selasa (11/6), hal itu lantaran pihaknya menunggu terlebih dahulu pengungkapan dalang rencana pembunuhan oleh polisi.
Untuk bukti-bukti yang dibawa, Chairawan masih enggan untuk menyebutkan dan baru akan mengungkap setelah laporan selesai dibuat dan diterima Bareskrim Polri.