Nasional Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuka opsi memailitkan Garuda Indonesia (GIAA) yang merugi. Wakil Menteri II BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo, mengatakan Kementerian BUMN mempersiapkan Pelita Air untuk menggantikan GIAA.
Kalau mentok ya kita tutup, tidak mungkin kita berikan penyertaan modal negara karena nilai utangnya terlalu besar, ujar Tiko.
Rencana penggantian GIAA ke Pelita Air ini dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila restrukturisasi dan negosiasi yang sedang dijalani oleh Garuda tak berjalan mulus.
Kondisi arus kas dan operasi harian maskapai pelat merah tersebut sangat minim, tambahnya.
Tiko mengungkapkan, masalah utama Garuda adalah biaya leasing yang melebihi kewajaran dan jenis pesawat yang digunakan terlalu banyak.