Penerapan sistem manajemen konstruksi terintegrasi rahasia efisiensi proyek Waskita Karya

Waskita Karya optimistis dapat memperkuat daya saingnya di industri konstruksi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengembangkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegrasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional proyek secara real-time dan memberikan peringatan dini terhadap kendala yang mungkin terjadi.

Sistem ini berfungsi sebagai Early Warning System (EWS) yang memungkinkan deteksi dan penanganan masalah sejak dini. Dengan mengintegrasikan berbagai teknologi digital mutakhir, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan proyek-proyek konstruksi yang tengah dikerjakan Waskita Karya.

"Waskita Karya merupakan perusahaan konstruksi pertama dan satu-satunya, yang menerapkan Sistem Manajemen Konstruksi Terintegasi. Maka rencananya, kami akan mendaftarkan Hak Paten inovasi digital ini," ujar Ermy Puspa Yunita, Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam keterangannya, Rabu (19/2).

Ermy menjelaskan, sistem ini merupakan kombinasi dari beberapa teknologi digital utama, di antaranya System Application and Product (SAP), Building Information Modelling (BIM) 4D/5D, Geographic Information System (GIS), Master Schedule, Earned Value Analysis (EVA).

Berbagai sistem ini kemudian terintegrasi dalam Procurement Schedule, Digital Control Tower, dan Value Stream Booster (VSB) yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan berbasis Site Diagnostic Collaboration.