JAKARTA - Dosen ilmu politik Universitas Padjadjaran, Yusa Djuyandi, mengatakan kekuatan PKS di parlemen tidak akan cukup dalam kerangka checks and balances.
Terutamauntuk mengontrol pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ke depan sebagai oposisi.
Dalam konteks checks and balances, memang keberadaan PKS di DPR sebagai oposisi dapat membantu masyarakat mengawasi kebijakan eksekutif, tetapi jumlah mereka di DPR dapat dikatakan kecil bila dibandingkan dengan partai-partai koalisi pemerintah, kata Yusa dihubungi di Jakarta, Selasa (22/10).
Yusa mengatakan, keputusan Gerindra untuk menerima ajakan Presiden Jokowi, untuk masuk dalam kabinet semakin menambah panjang gerbong partai pendukung pemerintah.
Masuknya Gerindra ke dalam koalisi, pada satu sisi akan menghilangkan atau melemahkan polarisasi dua kekuatan politik. Padahal pada lima tahun sebelumnya, begitu menonjol dan meramaikan jagat dunia maya.