Jakarta -Akhir pekan lalu, publik dikejutkan dengan pengakuan AKP Sulman Aziz. Saat menggelar konferensi pers di kantor hukum Lokataru, Jakarta, Kapolsek Pasirwangi, Kabupaten Garut ini mengaku diminta untuk dukung kandidat nomor 01.
Sulman juga menyebut dirinya dimutasi atas pertimbangan politis, yakni karena berfoto dengan salah satu tokoh agama yang mendukung calon nomor 02.
Namun, sehari berselang, Sulman kembali muncul di konferensi pers di Mapolda Jawa Barat. Ia pun membantah semua pernyataannya yang ia paparkan di kantor hukum Lokataru. Sebagai gantinya, Sulman mengaku emosi karena dimutasi dari Pasirwangi.
Analisis Pengamat
Pengamat sekaligus Dekan Fakultas Hukum Universitas Nasional (Unas) Ismail Rumadan menilai, penarikan ucapan oleh AKP Sulman tersebut sebagai sesuatu yang terlambat. Menurutnya, publik sudah terlanjur menerima pengakuan awal Sulman terkait arahan dukungan.
Sudah terlambat ketika pernyataannya sudah dianggap benar oleh publik yang sudah viral di media masaa maupun media sosial, terang Ismail di Jakarta, Selasa (4/4/2019).