DEPOK - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, mengatakan perlu penguatan sumber daya manusia (SDM) dan program-program penguasaan teknologi.
Ini untuk memastikan, bangsa Indonesia memiliki kemandirian teknologi perkeretaapian Indonesia yang mumpuni. Termasuk untuk meningkatkan pengembangan kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek.
LIPI juga ikut, khususnya mengembangkan alat uji dan melakukan pengujian untuk electromagnetic compatibility (EMC)-nya. Jadi teman-teman LIPI sudah ikut sejak awal dan PT Len itu adalah spin-off dari LIPI, kata Handoko saat meninjau uji coba LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cibubur, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/11).
Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari kereta LRT Jabodebek saat ini, menurut Handoko, masih 42 persen. Pasalnya komponen utama kereta, yaitu sistem propulsi, train control and management system (TCMS), juga sistem pengereman masih impor. LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi penuh pada Juni 2021.
Selain peningkatan kapasitas SDM, Handoko mengatakan perlunya program-program khusus untuk menguasai teknologi dari komponen. Sebab, saat ini Indonesia masih bergantung dari luar negeri, untuk pengembangan LRT Jabodebek ke depan.