JAKARTA - Dunia bisnis semakin canggihsemenjak memasuki era digital. Kini, sudah mulai jamak bahwa pebisnis tak lagi mengandalkan model bisnis tradisional atau konservatif.Seperti, misalnya, membuka toko fisik atau beriklan di media konvensional.
Saluran digital semakin dianggap efisien dan efektif, untuk mendorong promosi dan pemasaran dari suatu bisnis. Hal ini juga merangsek ke seluruh nusantara. Bahkan, niscaya dapat juga diadaptasi oleh pelaku usaha di daerah tertinggal.
Ditjen PDT sebagai Jembatan Ekonomi Digital ke Daerah Tertinggal
Menjembatani hal tersebut, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT), Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, bekerja sama dengan KOMPAK, menyelenggarakan kegiatan Forum Kolaborasi Pengembangan Inovasi Digital Non-Tradisional Aktor, dalam Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, di Gedung Makarti Muktitama, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Jakarta, Selasa (26/11).
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan peluang bagi pemerintah daerah, kementerian/lembaga, akademisi, para mitra pembangunan dan donor, serta pihak swasta.