Jakarta, Jurnal Jabar - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tengah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul agar mampu berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, salah satunya melalui edukasi kepada milenial mengenai sejarah bangsa. Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan generasi milenial merupakan calon pemimpin Indonesia di masa depan, karena itu harus memahami sejarah perjuangan bangsa.
Yang penting itu faktor kesejarahan, bagaimana menanamkan generasi milenial ini punya kesadaran sejarah, sehingga dia ketika suatu saat nanti mendapatkan kepercayaan menjadi pemimpin itu dia betul-betul dalam mengambil keputusan itu paham, ujarnya saat penutupan Sarasehan Revitalisasi Trisakti, Rabu (5/7), dikutip dari kemenkopmk.go.id.
Muhadjir menambahkan, generasi milenial harus memahami sejarah perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia, sejarah politik Indonesia dan sejarah ideologi Pancasila. Selain itu, milenial perlu menginternalisasikan spirit Trisakti yang pernah dicetuskan Presiden Soekarno agar bisa menjadi bangsa berdaulat secara politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam berkebudayaan.
Untuk kepentingan bangsa, kepentingan nasional harus punya kesadaran sejarah. Tidak mungkin kita tidak ngerti sejarah kemudian tahu arah perjalanan bangsa ini terutama untuk menuju cita-cita kejayaan Indonesia, ujarnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan pemahaman sejarah ini menjadi landasan untuk menggapai cita-cita Indonesia yang unggul dan berkemajuan. Sehingga, dia mendorong stakeholder menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pemahaman bagi masyarakat, mulai dari level sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.