JAKARTA - Suara DPD tingkat II akan menjadi kunci, dalam penentuan ketua umum Partai Golkar. Meski secara formal nilainya sama dengan DPD I. Tapisuara DPD II dianggap lebih penting.
Pasalnya, suara-suara dari DPD II ini, rupanyaberhubungan langsung dengan akar rumput.
DPD II kunci dari hasil Munas. Suara yang diberikan bukan hanya sekadar hak suara, tapi suara yang dipertimbangkan karena menyuarakan langsung aspirasi anggota partai, di daerah yang sehari-hari berurusan dengan mereka, kata politikus senior Partai Golkar, Marzuki Darusman.
Calon ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengklaim didukung mayoritas pengurus Golkar di DPD I. Sedangkan lawannya, Bambang Soesatyo mendapat dukungan dari 367 DPD II.
Menurut Marzuki, DPD II memilih mendukung Bambang karena memahami kondisi Golkar saat ini harus dipulihkan dari kemerosotan. Faktanya, perolehan suara Golkar di Pemilu 2019 turun.