JAKARTA- Kader Partai Golkar di daerah merasa kehilangan sosok pemimpin. Suara partai anjlok, konsolidasi pengurus di daerah dengan pusat tidak berjalan baik, dan partai tidak dijalankan sesuai AD/ART.
Simpulan itu disampaikan senior Partai Golkar, Freddy Latumahina, Rabu 20 November 2019. Menurut Freddy, wajar kalau banyak kader di daerah tidak menginginkan Airlangga Hartarto, untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Tiga tahun Airlangga pimpin partai, suara turun. Daerah-daerah kehilangan ketokohan Golkar. Jadi bukan hanya di nasional saja. Ini membuat semua orang yang cinta partai bertanya-tanya. Mekanisme tingkat pusat tidak jalan, suka-suka dia, ada kesalahan konsolidasi organisasi, melanggar konstitusi partai, otoriter, kata Freddy.
Freddy meyakini, kader yang betul-betul mencintai Golkar pasti akan bersuara melihat kondisi partai saat ini. Dia memastikan desakan dari para senior, agar Airlangga tidak lagi memimpin Golkar bukan karena masalah pribadi. Tapi agar partai ini selamat menjalani agenda politik selanjutnya.
Pada Pileg 2019, suara Partai Golkar berada di peringkat tiga dengan perolehan 17.229.789 suara atau 12,31%. Di atasnya ada Partai Gerindra dan PDIP. Padahal saat Pileg 2014, Golkar berhasil meraih 18.432.312 suara atau 14,75%.