15 Kecamatan di Cirebon Krisis Air Bersih
CIREBON - Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar) mengalami krisis air bersih menjelang akhir musim kemarau tahun ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon pun segera turun tangan untuk menyalurkan air ke sejumlah desa.
Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebo Faozan mengatakan, krisis air bersih terjadi karena kemarau panjang. Untuk mengantisipasi krisis air berih, kata dia, BPBD dan PDAM Kabupaten Cirebon bekerja sama menyalurkan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan.
Akan tetapi, pendistribusian baru akan dilakukan jika ada permintaan dari pemerintah desa. Artinya, penyaluran air bersih tidak serta merta didistribusikan begitu saja.
"Setiap hari kami kirim satu sampai dua tangki air bersih ke desa-desa. Tentu melalui pengajuan dari desa terlebih dahulu," kata Faozan di Cirebon, Jumat (2/11).
Dia menambahkan, BPBD memiliki kesulitan dalam upaya pendistribusian air bersih tersebut. Keterbatasan armada pengangkut air bersih membuat proses pendistribusian berlangsung terjal.
"Karena ada keterbatasan armada untuk penyaluran air bersih. Ada desa yang full krisis air bersih, ada yang hanya beberapa blok. Kami lihat dulu kondisinya sebelum pembagian," katanya.
Sementara Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka Ahmad Faa Izyn mengatakan, saat ini sudah masuk masa transisi atau pancaroba dari musim kemarau ke hujan. Dalam beberapa hari kedepan, kata dia, akan ada hujan lebat disertai petir.
"Diprediksi November ini musim hujan," kata Faa Izyn.
"Kami mengimbau agar masyarakat waspada adanya potensi hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai angin dan petir jelang sore hari," ujarnya. (Ant)