2 Kali KPK Geledah Rumah Ayah Kandung Bupati Cianjur

2 Kali KPK Geledah Rumah Ayah Kandung Bupati Cianjur Ilustrasi proses penggeledahan oleh petugas KPK. (Foto: Ist)

CIANJUR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dua kali menggeledah rumah milik mantan Bupati Cianjur, Jawa Barat (Jabar) Tjetjep Muchtar Soleh yang tidak lain ayah kandung Irvan Rivano Muchtar.

Akan tetapi, petugas KPK tidak menemukan pemilik rumah. Hal tersebut kali kedua Tjetjep tidak ditemukan di dalma rumahnya. Kabarnya, dia menghilang setelah Irvan ditahan oleh KPK setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi dana alokasi khusus (DAK) pendidikan.

Hingga saat ini, keberadaan Tjetjep masih belum diketahui. Tidak ada berkas yang diamankan atau dibawa tim hanya dokumentasi visual atas beberapa dokumen.

Rumah bernomor satu dengan pagar tinggi tersebut, terlihat sepi. Tidak ada aktivitas di dalam atau di pekarangan rumah yang menurut keterangan tetangga sudah sepi sejak beberapa hari yang lalu.

Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya membenarkan soal penggeledahan rumah mantan Bupati Cianjur itu. Belasan orang menggunakan kendaraan bernomor polisi Jakarta, menggunakan rompi KPK lengkap, dan menggunakan penutup wajah memasuki rumah yang berada di Kampung Berenuk, Desa Limbangsari.

"Untuk hari ini, kami tidak melihat ada aktivitas atau tamu yang datang seperti beberapa hari yang lalu. Kalau hari Senin dan Minggu saya melihat ada dari KPK masuk ke dalam rumah disaksikan Ketua RT setempat," kata A (43).

Sementara, Ketua RT setempat Jamjuri Fermana Sidik mengaku sempat dihubungi KPK terkait rencana penggeledahan rumah Tjetjep. Dia pun sempat kaget lantaran salah seorang petugas KPK memintanya untuk mendampingi penggeledahan.

Dia juga membenarkan soal tidak ada satu berkaspun yang dibawa meski sebelumnya sempat dikumpulkan. "Saya kaget Tim KPK minta saya menyaksikan penggeledahan. Beberapa tim mengambil berkar dari setiap ruangan di rumah Pak Tjetjep kemudian dikumpulkan di salah satu ruangan kemudian didokumentasikan," kata Jamjuri.

"Berkas-berkas kembali disimpan ke di tempat semula. Semua keluarga Pak Tjetjep tak ada yang menyaksikan kecuali tukang kebunnya. "Saya mendengar ada tim KPK yang bicara, rumahnya mantan bupati kok mewah melebihi rumah presiden," ujarnya.