543 Kelas SD di Garut Rusak Berat, DAK 2019 Rp66, 9 M Disiapkan
GARUT - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) mencatat 543 kelas tingkat sekolah dasar (SD) dalam kondisi rusak berat. Karena itu, membutuhkan dana perbaikan agar kegiatan belajar mengajar kembali normal.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin mengatakan, seluruh ruang kelas yang tercatat rusak berat disebabkan faktor usia bangunan dan terdampak bencana alam. Kondisi tersbeut, kata dia, tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Ada 543 lokal (kelas) yang masuk rusak berat dan akan direhab," kata Ade kepada wartawan di Garut, Senin (7/1).
Ruang belajar yang rusak, kata dia, pada anggaran tahun 2019 akan mendapatkan bantuan perbaikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan yang dikucurkan pemerintah pusat. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp66,9 miliar.
"Dana rehab untuk sekolah yang rusak itu naik dari tahun lalu Rp22 miliar sekarang Rp66,9 miliar," ujarnya.
Ade menyampaikan, Disdik Garut sebelumnya mengusulkan untuk bantuan perbaikan ruang kelas rusak sebanyak 1.325 yang tersebar di 391 sekolah. Namun, yang baru terealisasi hanya 543 kelas.
Jumlah tersebut, kata dia, telah menjadi keputusan Bappenas pada anggaran DAK Pendidikan 2019. "Jadi sistem aplikasi ini hanya mencatat rusak berat saja. Rusak sedang dan ringan itu tidak masuk, katanya bisa dari dana BOS," ungkapnya.
Dia menambahkan, selain merehab ruang yang rusak, pemerintah pusat juga mengalokasikan dana untuk ruang kelas baru (RKB) sebanyak 118 ruang di beberapa sekolah di Garut. Upaya memperbaiki ruang belajar tingkat SD, kata dia, akan terus dilakukan dengan sumber dana DAK, maupun APBN murni melalui dinas terkait.
"Nanti ada ada prosedurnya. Dananya ada dua jenis anggaran, DAK dan APBN murni," tuturnya. (Ant).