Pemerintah Kota Bandung terus meningkatkan penanganan limbah di Pasar Gedebage. Foto Pemprov Jawa Barat

80% Sampah Pasar Gedebage Terangkut

80% Sampah Pasar Gedebage Terangkut

Pemerintah Kota Bandung terus meningkatkan penanganan limbah di Pasar Gedebage. Hingga Selasa (29/4), sekitar 80% sampah di area tersebut telah berhasil diangkut.

Pemerintah Kota Bandung terus meningkatkan penanganan limbah di Pasar Gedebage. Hingga Selasa (29/4), sekitar 80% sampah di area tersebut telah berhasil diangkut.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan, langkah ini berjalan seperti yang telah disepakati dengan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat.

"Pasar Gedebage, Insya Allah, hampir 80% sudah terangkut. Sesuai kesepakatan, dalam dua hari ini menjadi target kami untuk mengangkut 70 rit dari total 120 rit," ungkap Farhan setelah meresmikan Tembok Mural Lodaya pada Selasa (29/4).

Dia menjelaskan, jumlah pengangkutan tersebut menggunakan armada truk dari Kota Bandung. Dari 140 rit yang ada, 35 rit digunakan pada Senin (28/4), dan 35 rit lainnya untuk Selasa (29/4). Hal ini menyebabkan beberapa lokasi lain di Kota Bandung mengalami keterlambatan dalam pengangkutan limbah.

Farhan meminta masyarakat untuk bersabar. Ia mengakui, pengelolaan sampah di Bandung masih menghadapi berbagai kesulitan, termasuk pembangunan insinerator yang belum sepenuhnya efektif.

"Target kami adalah 15 insinerator tahun ini, baru 4 yang telah selesai, dua lainnya akan segera groundbreaking, jadi masih ada 9 yang harus dikejar hingga akhir tahun. Ternyata, desain insinerator sangat tergantung pada kondisi masing-masing daerah, sehingga tidak bisa menerapkan satu desain untuk semua," jelasnya.

Farhan juga berencana mengeluarkan Instruksi Wali Kota kepada semua lurah dan camat untuk memastikan tidak ada titik kumpul sampah ilegal di daerah mereka.

"Kita juga mempercepat program Kawasan Bebas Sampah (KBS) melalui Kang Pisman dan Buruan Sae. Targetnya adalah menjadikan 700 RW sebagai KBS pada akhir 2025. Jika berhasil, semua RW di Kota Bandung bebas dari sampah pada 2026," katanya.

Dengan strategi ini, Farhan menambahkan, sekitar 30% limbah Kota Bandung diharapkan dapat dikelola di tingkat RW.

Terkait dengan teknologi pengolahan, Farhan menyebutkan, di Gedebage saat ini sudah ada tiga mesin, yaitu biodigester, mesin pencacah, dan instalasi RDF. Namun, alat-alat tersebut selama ini tidak berfungsi secara optimal.

"Setelah pengangkutan sampah di Gedebage rampung dalam dua hari ke depan, pada hari ketiga kita akan mulai reinstalasi ketiga mesin itu," ujarnya.

Pungli Sedang Diselidiki 

Farhan juga menegaskan, sedang dilakukan investigasi terkait dugaan pungutan liar dalam pengelolaan sampah di Pasar Gedebage oleh Polrestabes Bandung.

"Untuk isu pungli di Gedebage, sudah dilaporkan dan saat ini dalam pemeriksaan Polrestabes Bandung. Saya tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena proses penyelidikan sedang berlangsung," tuturnya.

Farhan menambahkan, kasus serupa juga terjadi di Pasar Ciwastra, yang sepenuhnya di bawah tanggung jawab Pemkot Bandung.

Modusnya serupa, yaitu adanya penarikan biaya dari pedagang tanpa ada pengangkutan sampah yang memadai.

"Di Ciwastra, pelanggaran ditangani secara internal. Akan ada tindakan penegakan disiplin bagi pihak-pihak yang terlibat," ujarnya.

Farhan memastikan bahwa saat ini fokus pemerintah adalah membersihkan dua lokasi terbesar, yaitu Pasar Gedebage dengan volume sampah 1.120 meter kubik dan Pasar Ciwastra dengan 500 meter kubik. Sementara itu, ia menyatakan tidak ditemukan masalah serupa di pasar-pasar lainnya di Bandung.

Sumber: Pemprov Jawa Barat

Komentar